Kesuksesan James Wan dalam menangani kasus-kasus supranatural dalam film garapannya tentu tidak diragukan lagi. Kesuksesan yang digapai oleh James Wan ini menjadi babak baru bagi film horror Hollywood. The Conjuring dan Insidious menjadi mahakarya milik James Wan yang mengembalikan lagi semangat-semangat film horror Hollywood yang sudah mulai menghilang. Kedua film tersebut pun mulai meng-expand lagi universe-nya.
The Conjuring pun sudah
mendapatkan slot untuk sekuelnya.
Sebelum menuju ke sekuelnya, penikmat film horor dimanjakan oleh sebuah spin-off dari The Conjuring. Siapa yang
tak tahu boneka ?menggemaskan? di
film The Conjuring, Annabelle? Boneka
ini berkesempatan untuk mendapatkan penuh 90 menit durasi film yang
menceritakan tentangnya. John R. Leonetti ini berkesempatan untuk menjalankan
penuh cerita boneka setan ini.
Where to begin the Annabelle? Sepasang suami-istri, John Form (Ward
Horton) dan Mia (Annabelle Wallis) hidup di sebuah rumah. Mia yang sedang hamil
tua mendapatkan hadiah dari sang suami sebuah boneka Annabelle yang sudah lama
di carinya. Di malam yang sama, dua orang pengikut sekte pemuja setan datang
tiba-tiba dan meneror rumah mereka. Pertumpahan darah pun terjadi dan boneka
Annabelle tersebut menjadi saksi bisu.
Setelah kejadian pada malam itu, Mia merasa tidak nyaman dengan
rumahnya. Dia pun mengalami beberapa kejadian janggal di dalam rumahnya dan
juga dengan boneka Annabelle miliknya. Dia pun menyuruh sang suami membuangnya
dan memutuskan untuk pindah ke tempat lain. Tetapi, Boneka tersebut mengikuti
ke mana mereka pergi. Dan teror pun dimulai.
A spin-off to expand ?The Conjuring? universe
Kemunculan boneka Annabelle di film The Conjuring menjadi salah satu hal ikonik untuk film arahan James
Wan tersebut. Annabelle pun disandarkan dengan sang boneka setan legendaris,
Chucky. Tentu, Warner Bros pun tak mau diam mengenai fenomena boneka Annabelle
ini. The Conjuring pun memperluas universe horror dengan sebuah spin-off dari boneka setan Annabelle. Hanya
berselang setahun setelah euphoria The Conjuring, Annabelle pun
diluncurkan.
Orang pun menilai Annabelle ini adalah aji mumpung dari The Conjuring. Spin off pengeruk uang yang tentu bisa menarik perhatian penontonnya
di tengah sepinya film besar di bulan Oktober. John R. Leonetti belum punya
track record baik di karya. Dia hanya ikut andil menjadi co-producer dalam dua seri Insidious yang juga disutradarai oleh
James Wan. Lantas, Annabelle tentu hanya menggunakan pamornya di The Conjuring untuk menjalankan misinya.
Annabelle arahan dari John R. Leonetti ini belum bisa dikatakan
menjadi salah satu film horor yang dapat mengekor kualitas milik The Conjuring. Di tengah sepinya film
horor di tahun ini, Annabelle pun belum bisa dikatakan yang paling menonjol
untuk tahun ini. Di luar pamornya yang tinggi, Annabelle tidak memberikan efek dalam
jangka panjang. Segala hal di dalam film ini pun akan mudah dilupakan oleh
penontonnya setelah credit title bergulir.
Harapan yang digantungkan oleh penonton kepada film Annabelle cukup
tinggi ketika tahu bahwa The Conjuring benar-benar membuat penonton ketakutan.
Nyatanya, Annabelle arahan John R. Leonetti ini masih tidak memiliki potensi
yang sama bagusnya. Annabelle tentu memiliki hal klise dalam mengkonstruksi
cerita di dalamnya. Lewat naskah yang ditulis oleh Gary Dauberman ini terlihat
menggunakan lagi template cerita yang
sudah usang.
Cerita yang ada di film ini seperti sudah pernah penonton saksikan di film
horor-horor lainnya seperti sekte pemuja setan, simbol, dan beberapa konflik
lainnya. Hanya saja yang sedikit berbeda yaitu adanya medium setan tersebut
berinang, Boneka Annabelle. Cerita milik Annabelle ini bukan hanya tidak
spesial, tetapi penuturannya pun tertatih. Semua terkesan dipercepat di awal
hingga pada bagian paruh akhirnya, film ini pun tak tahu akan dibawa dalam
penyelesaian seperti apa.
Hasilnya, penonton merasa terkejut dengan penyelesaian yang
menggelikan. Cerita milik Annabelle memang tidak ada yang istimewa tetapi
cerita yang tak istimewa itu tidak menjadi hal pendukung untuk filmnya. John R.
Leonetti terlihat begitu semangat dan tidak sabar untuk meneror penontonnya. Alhasil, begitu cepat
karakter-karakter dan konflik itu masuk di dalam film ini. Paruh pertama masih
cukup bagus dalam membangun suasananya. Tetapi setelah itu, segalanya terlihat
sangat melelahkan untuk diikuti. Beberapa karakter pun akan terkesan asal
tempel untuk menyesaki layar.
Tetapi, John R. Leonetti masih patut diacungi jempol untuk mengarahkan
film Annabelle yang masih mampu meneror penontonnya. Tetapi, tingkatan teror
itu masih belum bisa menyaingi The
Conjuring yang mampu melekat di penontonnya hingga berhari-hari. John R.
Leonetti masih memiliki semangat dan beberapa ciri dari film James Wan yang
digunakan di film ini. Beberapa kesan old-school lewat scoring meski tak sekuat
jika ditangani oleh James Wan.
Kekuatan dari Annabelle adalah Jump-scare
yang beberapa juga masih hit and miss. Tidak ada inovasi yang digunakan oleh
sang sutradara untuk mengageti penontonnya. Jump-scare
milik Annabelle pun terkesan been-there,
done-that tetapi masih efektif untuk membuat penontonnya berteriak. Mungkin
ada beberapa yang terasa fresh di jump
scare-nya, terutama adegan di dalam lift.
John R. Leonetti pun masih bisa memberikan atmosfir yang tegang di beberapa
bagian. Tetapi, tak sedikit pula yang masih gagal dalam membangun atmosfir
tersebut.
Annabelle mungkin tidak dapat menyaingi The Conjuring yang mematok harga tinggi untuk film horor. Dengan
cerita yang dibangun masih sangat lemah dan arahan milik John R. Leonetti yang
terlalu bersemangat, Annabelle pun tidak dapat berdiri sejajar dengan pamornya
yang tinggi. Tetapi, semangat dan beberapa identitas milik James Wan yang masih
diikuti polanya oleh sang sutradara, Annabelle masih akan diburu oleh penonton
awam dan pecinta horor untuk dinikmati sensasinya.
No comments:
Post a Comment