Setelah sukses luar biasa dari segi
pendapatan, Hotel Transylvania jelas
menjadi salah satu film animasi yang menjanjikan bagi Sony Pictures Animation. Film arahan dari Genndy Tartakovsky ini
akan dijadikan sebagai senjata pengeruk uang bagi rumah produksi satu ini. Benar,
selang 3 tahun kemunculan film pertamanya, Hotel
Transylvania kembali dibukan untuk para penonton yang ingin merasakan
kehidupan para monster di dalamnya.
Hotel
Transylvania 2 tetap di bawah komando Genndy Tartakovsky. Meski film
pertamanya memiliki presentasi yang tak terlalu baik, tetapi Hotel Transylvania 2 tetap mendapatkan
lampu hijau untuk mendapatkan jadwal rilis. Hotel
Transylvania 2 pun dibidik menjadi salah satu film keluarga yang dapat
menghibur mereka, terutama untuk anak kecil. Adam Sandler dan Selena Gomez pun
tetap kembali memberikan sumbangsih mereka sebagai pengisi suara
karakter-karakter di dalamnya.
Kekhawatiran penonton terhadap sekuel Hotel Transylvania untuk bisa lebih baik
dari yang pertama jelas ada. Presentasi Hotel
Transylvania yang terkesan medioker bukan menjadi berita bagus bagi
sekuelnya yang akan dibuat. Benar saja, Hotel
Transylvania 2 pun tak bisa setidaknya berdiri sejajar dari film pertamanya
yang setidaknya masih enak untuk diikuti. Sekuelnya kali ini memiliki banyak
sekali konflik yang dijejalkan agar bisa memenuhi durasi selama 89 menit.
Setelah sekian lama berpacaran, Mavis
(Selena Gomez) dan Jonathan (Andy Samberg) pun akhirnya menikah. Keberadaan
Jonathan menjadi salah satu anggota keluarga dari Drac (Adam Sandler)
memberikan perubahan besar bagi kelangsungan Hotel Transylvania miliknya. Hotel ini pun dibuka untuk kalangan
yang lebih luas, contohnya adalah manusia. Kehidupan di Hotel Transylvania pun semakin berwarna karena Mavis dikaruniai
seorang anak hasil dari pernikahannya.
Dennis (Asher Blinkoff) anak dari Mavis
dan Jonathan pun diperebutkan oleh Drac dan juga keluarga dari pihak Jonathan.
Drac sangat ingin tahu apakah Dennis ini adalah keturunan vampir sepertinya
dirinya atau manusia seperti Jonathan. Keingintahuan itu pun membuat Mavis
kesal karena Drac seperti memaksa Dennis menjadi seorang Drakula sepertinya.
Drac pun mencari cara agar bisa membawa pergi Dennis dan membuktikan bahwa
Dennis adalah vampir seperti dirinya.
Hotel
Transylvania mungkin bukan salah satu kontender film animasi yang kuat dan
belum bisa menjadi ancaman bagi film-film animasi lainnya. Presentasi Hotel Transylvania pertama yang hanya
sebatas menghibur belum bisa
menggoyahkan film-film animasi lainnya. Hanya saja, dewi fortuna datang
menghampiri Hotel Transylvania. Mendapatkan
word of mouth yang besar dan juga
penghasilan yang besar sehingga sebuah sekuel layak untuk ia dapatkan.
Lewat presentasi medioker yang ditawarkan
oleh Hotel Transylvania yang pertama,
mungkin penonton mencoba lebih menerima apa yang ditawarkan oleh sekuelnya. Trailer yang dikemas menyenangkan juga
bisa jadi menjadi pedoman utama penonton untuk memberikan kesempatan bagi Hotel Transylvania 2 memiliki presentasi
yang sama menghiburnya dengan yang pertama. Memang, Hotel Transylvania 2 masih memiliki karakter yang menggemaskan
hanya saja sekuelnya ini tak memiliki kekuatan yang sama besar dibanding film
pertamanya.
Hotel
Transylvania 2 pun terasa dipanjang-panjangkan di dalam durasinya yang
hanya 89 menit. Konflik-konflik yang ditawarkan di dalam Hotel Transylvania 2 pun terlalu banyak, sehingga penonton pun akan
merasa terlalu lelah untuk mengikuti 89 menit filmnya. Ganndy Tartakovsky pun
seperti kehilangan semangat untuk mengarahkan film animasinya. Hal-hal menarik
di dalam filmnya memang tak terlalu terlihat di trailer-nya, karena apa yang menarik itu hanya ada segelintir dari
apa yang dipresentasikan olehnya.
Semangat untuk menjadikan sekuel Hotel Transylvania mendapatkan lagi
perhatian dan hati penontonnya, kali ini sepertinya sudah runtuh. Ganndy
Tartakovsky terlihat bingung untuk menyelesaikan satu persatu konflik-konflik
kecil yang dimunculkan olehnya di sepanjang film. Hasilnya, filmnya pun
memiliki tempo yang sangat lambat meski dengan durasi yang singkat. Di paruh
kedua, Hotel Transylvania 2 pun
seperti kebingungan untuk menambahkan konflik apa lagi agar durasi filmnya
memenuhi kriteria sebagai film layar lebar.
Segmentasi Hotel Transylvania memang ditujukan sebagai anak-anak, sehingga
jokes yang ditawarkan di film-filmnya memang terkadang tak bisa menyenangkan
penonton dewasa yang menemani mereka. Dan Hotel
Transylvania 2 tak memiliki perkembangan signifikan untuk membuat tertawa
penontonnya. Gurauan yang dihadirkan di Hotel
Transylvania 2 pun gampang ditebak dan malah membuat penontonnya tak
menghadirkan respon yang diharapkan sutradaranya.
Penonton di studio pun hening, tak
menimbulkan suara tawa riuh ketika menonton Hotel
Transylvania 2. Sedikit senyum simpul atau tawa lembut hadir di dalam
bioskop ketika humor tersebut di sampaikan oleh Ganndy Tartakovsky di dalam
Hotel Transyvania 2 dan itu pun bisa dihitung jari. Hotel Transylvania 2 pun sedikit gagal menghadirkan kekuatan yang
sama yang dihadirkan oleh film pertamanya untuk menghibur penontonnya.
Tujuan Ganndy Tartakovsky pun berubah,
dari sebuah film yang menjadikan sarana hiburan keluarga menjadi sebuah sarana
pemenuh hasrat kebutuhan para penggemarnya. Beberapa ikon menarik seperti ?I
Zing You? pun hadir hanya sebatas lewat, tak memiliki momen magis seperti film
pertamanya. Dan juga, Hotel Transylvania
2 hanyalah sebatas penjawab bagaimana kehidupan Mavis dan Jonathan
selanjutnya di mana hal tersebut sudah terjawab di paruh awal filmnya.
Dari presentasi yang kelewat sederhana di
film pertamanya, Hotel Transylvania 2
bukanlah sebuah kabar baik. Ganndy Tartakovsky meruntuhkan ekspektasi penonton
yang sudah berharap besar untuk terhibur dengan sekuel dari kehidupan Drac,
Mavis, dan Jonathan. Selain dari visual yang menarik dan karakter yang
menggemaskan, Hotel Transylvania 2
tak menawarkan apa-apa untuk dikembangkan di dalam sebuah sekuel. Malah, Hotel Transylvania 2 mengalami penurunan
yang meski tak signifikan tetapi sangat berpengaruh bagi kelangsungan 89 menit
filmnya yang terasa panjang.
No comments:
Post a Comment